Monday, August 13, 2012

A. Sejarah Sekadau

Nama Sekadau terambil dari sejenis pohon yang banyak tumbuh di muara sungai Sekadau. Penduduk setempat menamakannya Batang Adau. Asal mula penduduk Sekadau adalah pecahan rombongan Dara Nante yang di bawah pimpinan Singa Patih Bardat dan Patih Bangi yang meneruskan perjalanan ke hulu sungai Kapuas. Rombongan Singa Patih Bardat menurunkan suku Kematu, Benawas, Sekadau dan Melawang. Sedangkan rombongan Patih Bangi adalah leluhur suku Dayak Melawang yang menurunkan raja-raja Sekadau. Mula-mula kerajaan Sekadau terletak di daerah Kematu, lebih kurang 3 kilometer sebelah hilir Rawak. Raja pertama Sekadau adalah Pangeran Engkong yang memiliki tiga putra, yakni Pangeran Agong, Pangeran Kadar dan Pangeran Senarong. Sesudah Pangeran Engkong wafat, kerajaan diteruskan oleh putra keduanya, Pangeran Kadar, karena dinilai lebih bijaksana dari putra-putra yang lain. Karena kecewa, Pangeran Agong kemudian meninggalkan Sekadau menuju daerah Lawang Kuwari. Sedangkan Pangeran Senarong kemudian menurunkan penguasa kerajaan Belitang. Setelah Pangeran Kadar wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh putra mahkota Pangeran Suma. Pangeran Suma pernah dikirim orangtuanya untuk memperdalam pengetahuan agama Islam ke kerajaan Mempawah, karena itu pada masa pemerintahannya agama Islam berkembang pesat di kerajaan Sekadau. Ibukota kerajaan kemudian dipindahkan ke kampung Sungai Bara dan sebuah masjid kerajaan didirikan di sana. Pada masa ini pula Belanda sampai ke kerajaan Sekadau. Pangeran Suma kemudian digantikan oleh putra mahkota Abang Todong dengan gelar Sultan Anum. Lalu digantikan lagi oleh Abang Ipong bergelar Pangeran Ratu yang bukan keturunan raja namun naik tahta karena putra mahkota berikutnya belum cukup dewasa. Setelah putra mahkota dewasa, ia pun dinobatkan memerintah dengan gelar Sultan Mansur. Kerajaan Sekadau kemudian dialihkan kepada Gusti Mekah dengan gelar Panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara karena putra mahkota berikutnya, yakni Abang Usman, belum dewasa. Abang Usman kemudian dibawa ibunya ke Nanga Taman. Sesudah pemerintahan Panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara berakhir, Panembahan Gusti Akhmad Sri Negara dinobatkan naik tahta. Tetapi oleh penjajah Belanda, panembahan beserta keluarganya kemudian diasingkan ke Malang, Jawa Timur, dengan tuduhan telah menghasut para tumenggung untuk melawan Belanda. Karena peristiwa tersebut, Panembahan Haji Gusti Abdullah kemudian diangkat dengan gelar Pangeran Mangku sebagai wakil panembahan. Ia pun dipersilakan mendiami keraton. Belum lama setelah penobatannya, Pangeran Mangku wafat. Ia kemudian digantikan oleh Panembahan Gusti Akhmad, kemudian Gusti Hamid. Raja Sekadau berikutnya adalah Panembahan Gusti Kelip. Tahun 1944 Gusti Kelip tewas dibunuh penjajah Jepang. Pihak Jepang kemudian mengangkat Gusti Adnan sebagai pembesar kerajaan Sekadau dengan gelar Pangeran Agung. Ia berasal dari Belitang. Juni 1952, bersama Gusti Kolen dari kerajaan Belitang, Gusti Adnan menyerahkan administrasi kerajaan kepada pemerintah Republik Indonesia di Jakarta. dan pada tahun 2003 menjadi kabupaten. B. Letak Geografis Kabupaten Sekadau merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Sanggau. Secara geografis, KabupatenSekadau terletak di 0 38' 23'' Lintang Utara sampai dengan 0 44' 25'' Lintang Selatan dan 110 33' 07'' Bujur Barat sampai dengan 111 17' 44'' Bujur Timur. 1.1. Utara : Kabupaten Sintang Selatan : Kabupaten Ketapang Barat : Kabupaten Sintang Timur : Kabupaten Sanggau The Administrative Boundaries of Sekadau are bordered by : North : Regency of Sintang South : Regency of Ketapang West : Regency of Sintang East : Regency of Sanggau a. Topografi dan Sungai Kondisi topografi di Kabupaten Sekadau merupakan kondisi alam yang berupa daratan dan perbukitan. Tingkat ketinggian daratan apabila diukur dibawah permukaan laut (dpl) berada pada kisaran 0 meter dpl sampai dengan 1.000 meter dpl. b. Topographics and Rivers The natural topographics condition of Sekadau Regency are mainly plain lands and hills with the level from 0 meter to 1.000 meters above sea level. Ada tiga sungai utama yang melintasi wilayah Kabupaten Sekadau yaitu : Sungai Kapuas, Sungai Sekadau dan Sungai Ayak. There are 3 main rivers crossing The Sekadau Regency, those are: Kapuas River, Sekadau River and Ayak River. C. Letak Wilayah Luas Wilayah Kabupaten Sekadau yang terbentang dari Kecamatan Nanga Mahap sampai dengan Kecamatan Belitang Hulu seluas 5.444,3 Km2. Kecamatan terbesar luasnya adalah Kecamatan Belitang Hulu dengan luas 1.162,7 Km2 atau sekitar 21,36 persen dari luas Kabupaten Sekadau, sedangkan kecamatan yang terkecil luasnya adalah kecamatan Belitang dengan luas 281 Km2 atau sekitar 5,16 persen dari luas Kabupaten Sekadau. Kecamatan menuju Kabupaten Sekadau, yang memiliki jarak tempuh terjauh adalah Kecamatan Belitang Hulu (Balai Sepuak) dengan jarak tempuh 112,20 km. Sedangkan yang memiliki jarak tempuh terpendek adalah Kecamatan Sekadau Hulu (Rawak) dengan jarak 20,35 km. D. JenisTanah Dilihat dari jenis tanahnya, sebagian besar daerah Kabupaten Sekadau adalah jenis tanah PMK (Poldosit Merah Kuning) yaitu sebesar 390.951 Ha, dan sisanya terdiri atas Podsol (26,68%) dan alluvial (1,51 %). Jenis Kandungan tanah yang terdapat di Kabupaten Sekadau sebagian besar adalah Plistosen-Pliosen (47,77 %), Intrusif dan Plutonik Basa Menengah (31,49 %) dan sisanya terdiri atas kwartier, Sekis Hablur,Intrusif dan Plutonik Asam, Permo Karbon, Trias dan Efusif Menengah. Umumnya keadaan topografi Kabupaten Sekadau terdiri atas wilayah dengan keadaan kelas lereng antara 2% sd 15 % (325.210 hektar). Sedangkan kelas lereng yang melebihi 40 % sebesar 32.320 hektar. E. Penduduk Penduduk Kabupaten Sekadau pada tahun 2009 mencapai 180. 649 jiwa. Dari jumlah tersebut penduduk laki - laki berjumlah 92.513 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 88.136 jiwa sehingga sex rasionya menjadi 104,97, yang berarti dari jumlah penduduk perempuan 100 jiwa terdapat 105 jiwa penduduk laki - laki. Apabila dilihat dari kelompok umur maka sebagian besar penduduk Kabupaten Sekadau berada pada kelompok umur muda yaitu 0 - 44 tahun. Pada tahun 2009 ini tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Sekadau mencapai 1,47 persen. Namun tidak semua kecamatan mengalami pertumbuhan penduduk diatas satu persen, hanya empat kecamatan yang mengalami pertumbuhan diatas satu persen yaitu : Kecamatan Sekadau Hulu (2,74%), Sekadau Hilir (1,79%), Kecamatan Belitang (1,37%) dan Nanga Taman (1,25%). Keterbandingan penduduk per kecamatan, yang paling banyak penduduknya berada di Kecamatan Sekadau Hilir sebanyak 52.830 jiwa (29,24%) sedangkan yang paling sedikit penduduknya berada di Kecamatan Belitang sebanyak 11.359 jiwa (6,29%). G. Ketenagakerjaan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan oleh BPS pada Bulan Agustus 2009 menghasilkan angka angkatan kerja dan pengangguran. Hasil SAKERNAS 2009 di Kabupaten Sekadau berupa 76,22% penduduk merupakan angkatan kerja. Dengan sebaran penduduk yang bekerja/melakukan pekerjaan sebesar 96,86%, menganggur sebanyak 3,14%, Sekolah 12,93%, Mengurus Rumahtangga 15,23%, dan lainnya 3,03%. Sedangkan untuk lapangan kerja utama bagi penduduk yang bekerja sebagian besar berada pada sektor Pertanian yaitu sebesar 84,86%. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Tenagakerja dan Tranmigrasi, jumlah pencari kerja di Kabupaten Sekadau yang terdaftar berjumlah 1.336 orang, dari jumlah tersebut sebagian besar berasal dari Kecamatan Sekadau Hilir dengan jumlah 462 orang (34,58%). Apabila dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar pencari kerja tersebut merupakan lulusan SMA sebanyak 487 orang (36,45%). Sedangkan dari jumlah pencari kerja yang telah tersalurkan sejumlah 1.336 orang. H. Koperasi dan UKM Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi Kabupaten Sekadau, pada tahun 2009 terdapat 33 unit usaha di Nanga Mahap, 74 unit di Nanga Taman, 31 unit di Sekadau Hulu, 51 unit di Sekadau Hilir, 26 unit di Belitang Hilir, 16 unit di Belitang, dan 22 di Belitang Hulu. Dilihat dari jenis usaha, industri pengolahan di Kabupaten Sekadau yang berjumlah 36 industri, hampir 98% bergerak dibidang makanan seperti industri roti sebanyak 5 usaha (13,89%), industri kerupuk dan tahu/tempe masing-masing sebanyak 14 usaha (38,89%) dan industri minuman sebanyak 4 usaha (11,11%). Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dapat memperbaiki keadaan suatu daerah, Hal ini karena Sektor pendidikan dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia menjadi potensial dan produktif bagi pembangunan suatu daerah. Sampai dengan tahun 2009 sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Sekadau mencapai 302 unit sekolah yang meliputi sekolah negeri maupun swasta, yang terdiri dari 17 Taman Kanak - Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA); 209 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI); 59 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs); 17 Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA). Ketersediaan Sekolah membutuhkan tenaga pengajar/ guru, di Kabupaten Sekadau jumlah guru mencapai 2.677 orang yang terdiri dari 36 guru TK dan guru Raudatul Athfal; 1.755 guru SD dan guru MI; 645 guru SLTP dan guru MTs; 241 guru SMU, guru SMK dan guru MA. Sedangkan jumlah murid yang diajar sebanyak 42.147 murid, yang terdiri dari 582 murid TK dan murid Raudatul Athfal; 28.035 murid SD dan murid MI; 8.797 murid SLTP dan murid MTs; 4.733 murid SMU, murid SMK dan murid MA. Kesehatan Dibidang Kesehatan Kabupaten Sekadau sudah memiliki beberapa fasilitas kesehatan seperti sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), 12 puskesmas dan 58 puskesmas pembantu, 22 praktek dokter dan 79 praktek bidan yang tersebar di tujuh kecamatan. Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di Kabupaten Sekadau tersedia tenaga kesehatan yang meliputi : 24 dokter (dokter umum dan dokter gigi), 147 perawat dan 79 bidan yang kesemuanya tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Sekadau. Agama Banyaknya tempat peribadatan di Kabupaten Sekadau sebanyak 691 buah yang terdiri dari 118 mesjid, 115 mushala, 117 gereja protestan, 337 gereja katolik, 2 vihara dan 2 kelenteng. Pada tahun 2009 jumlah muzzaki di Kabupaten Sekadau berjumlah 15.196 jiwa. Mereka memberikan zakat fitrah sebesar Rp.103.536.700,- dan beras seberat 19.037 Kg. Zakat fitrah tersebut disalurkan kepada para mustahiq sebanyak 4.466 orang. Jemaah haji di Kabupaten Sekadau di tahun 2009 sebanyak 49 orang. Transportasi dan Telekomunikasi Transportasi dan komunikasi merupakan salah satu penunjang pembangunan yang utama, hal ini disebabkan apabila transportasi dan komunikasi di suatu daerah terhambat maka pembangunan didaerah tersebut pun akan ikut terlambat. Oleh sebab itu pembangunan sarana transportasi seperti jalan, jembatan, tempat pemberhentian angkutan (halte), alat penyebrangan dan lain - lain harus dipersiapkan guna melancarkan transportasi didaerah sehingga melancarkan pembangunan. Panjang jalan di Kabupaten Sekadau mencapai 592,95 Km. Berdasarkan statusnya 56,50 Km merupakan Jalan Negara, 79,65 Km Jalan Provinsi dan yang terpanjang adalah Jalan Kabupaten sepanjang 456,80 Km. Kondisi jalan di Kabupaten Sekadau sebagian besar dalam keadaan baik dan sedang sepanjang 289,84 Km (48,88%), sedangkan kondisi jalan yang rusak ringan maupun berat sepanjang 303,12 Km (51,12%). Kelas jalan di Kabupaten Sekadau sebagian besar adalah Kelas IIIC sepanjang 483,30 Km (81,51%) sedangkan sisanya merupakan jalan Kelas III B dan tidak diperinci sepanjang 109,65 Km (18,49%). Berdasarkan data dari PT Telekomunikasi/ Telkom Indonesia Pada Tahun 2009 di Kabupaten Sekadau terdapat kapasitas sentral sebanyak 840 Sambungan Saluran Telepon (SST). Namun dari kapasitas tersebut sambungan yang sudah terisi sebanyak 722 SST (85,95%) sedangkan sisanya masih kosong. Sebagian besar pengguna telepon adalah rumahtangga, bisnis/usaha dan instansi pemerintah sebanyak 715 SST (99,03%) sedangkan sisanya digunakan oleh sosial dan warung telkom dan dinas telkom. Pertambangan dan Energi Sektor Pertambangan dan Penggalian di Kabupaten Sekadau didominasi oleh penambangan sirkon, penggalian batu kali, dan pasir. Tiga kecamatan yang merupakan wilayah penambangan yaitu Kecamatan Sekadau Hulu (penggalian batu kali), Sekadau Hilir (pertambangan sirkon, penggalian pasir dan batu kali) dan Belitang Hilir (penambangan sirkon). Apabila dilihat dari sisi produksi maka produksi sirkon mencapai 1.474 ton, produksi pasir dan batu kali masing - masing 4.900M3 dan 4.500M3. Listrik dan Air Minum Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat, guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat maka Negara membuat Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Sekadau sebanyak 9.559 pelanggan, pelanggan terbanyak berasal dari Kecamatan Sekadau Hilir sebanyak 4.977 pelanggan (52,07%). Apabila dilihat dari golongan pelanggannya maka golongan yang paling banyak menjadi pelanggan PLN adalah golongan rumahtangga (87,69%) dan golongan bisnis (7,6%). Sehingga dari seluruh pelanggannya PLN mendapatkan nilai penjualan sebesar Rp. 8.714.267.905,-. sumber : http://www.kerajinansekadau.web.id/Profil+Sekadau